Kamis, 20 Januari 2011

RENUNGAN

Renungan dan Puisi
Alam
Terbersit dalam benak setiap insan
Untuk apa tuhan menciptakan kehidupan
Dengan menggunakan segenap kekuatan
Ada sebagian yang mengosongkan fikiran
Ada pula yang terus berjalan
Ada yang membaca literatur-literatur segala jaman
ada pula yang menahan segala siksaan
Semuanya dilakukan untuk mencari arti sebuah untuk apa itu kehidupan
Namun bagiku, aku hidup untuk memenuhi tugas suciku
Sesuatu yang harus berarti bagi sesuatu
Aku harus lahir, aku harus hidup, dan kemudian aku harus mati
sebuah rangkaian perjalanan manusia yang terlihat biasa saja namun bagiku penuh arti
Mengapa aku harus dilahirkan?
Karena demikianlah hukun dari ia yang maha tinggi
Sebagaimana makhluk yang lainnya menjadi sebuah lingkaran yang wajib ada
Pada siklus kehidupan alam semesta
Mengapa aku harus hidup
Sebagaimana makhluk lainnya aku pun hidup untuk menjalani rangkaian penyucian diri
Rangkaian derita dan kebahagiaan duniawi yang sifatnya cobaan
Dimana kan terlihat siapa aku
Aku kah ia yang terbebaskan
Atau kah ia yang terjerat dalam lubang ta berdasar
Lalu yang terakhir, Untuk apa aku mati
Sebagaimana makhluk fana lainnya demikian pula aku
Aku kan menutup perjalanan derita dan bahagia dunia dengan sebuah kematian
Sebuah jalan yang bercabang-cabang
Sebagian takut teramat sangat terhadapnya
Sebagian tidak memikirkannya sehingga tiba waktunya
Sebagian yang lain dengan tenang dan tersenyum
Demikianlah akhir perjalananku menjadi terang dan pasti
Menghadapi setiap permintaan tanggung jawab yang telah kudaki
Meniti setiap langkah
Apakah menjadi sang sammasambodhi
ataukah menjadi manusia biasa
Ataukah menjadi mereka yang ada dan tiadanya hanya untuk memenuhi siklus alam ini.

kesadaran tertinggi
iha sariputra rupam sunyata sunyataiva rupam, rupan na prithak sunyata sunyataya na prithag rupam, yad rupam sa sunyata ya sunyata tad rupam; evam eva vedana-samjna-samskara-vijnanam

iha sariputra sarva-dharmah sunyata-laksala, anutpanna aniruddha, amala avimala, anuna aparipurnah

tasmac chariputra sunyatayam na rupam na vedana na samjna na samskarah na vijnanam. na caksuh-srotra-ghrana-jihva-kaya-manamsi. na rupa-sabda-gandha-rasa-sprastavya-dharmah. na caksur-dhatur yavan na manovijnana-dhatuh. na-avidya na-avidya-ksayo yavan na jaramaranam na jara-marana-ksayo. na duhkha-samudaya-nirodha-marga. na jnanam, na praptir na-apraptih.

tasmac chariputra apraptitvad bodhisattvasya prajnaparamitam asritya vibaraty acittavaranah. cittavarana-nastitvad atrasto viparyasa-ati-kranto nistha-nirvana-praptah.


cuplikan kata-kata di atas gw ambil dari sebuah sutra prajnaparamitha hrdya sutra atau lebih sering disebut sutra hati atau sutra kesadaran tertinggi.

isinya kurang lebih berarti:

wahai sariputra, bentuk jasmani tiada berbeda dengan kekosongan, dan kekosongan itu sendiri tiada berbeda dengan bentuk jasmani. berpisah dari bentuk jasmani maka disitu tidak akan ada kekosongan; sehingga berpisah dari kekosongan berarti tidak ada bentuk jasmani. sehingga daripadanya bentuk jasmani adalah kekosongan dan kekosongan adalah bentuk jasmani. termasuk juga perasaan, persepsi, pengambaran jiwa, dan pengetahuan (semuanya adalah substansi dari bentuk jasmani).

wahai sariputra, segala darma itu ketiadaan dari segala sifat : baik yang lahir maupun yang hancur, baik yang tercemar maupun yang tak bernoda, baik yang kekurangan maupun yang berkelebihan. olehkarenanya oh sariputra, dalam ketiadaan (segala sifat) tidak ada bentuk jasmani atau pikiran , perasaan, pencitraan jiwa, pengetahuan; tidak ada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, ataupun pikiran; tidak ada sensasi atas benda dalam bentuk jasmani, suara, bau, rasa, atau sentuhan; tidak ada elemen pengelihatan, dan seterusnya, sehingga seseorang mencapai elemen tanpa -alam pikiran dsn pengertian-. di sana tidak ada kebodohan ataupun kepunahan akibat kebodohan, sampai suatu saat kita akan mencapai tidak ada penuaan dan kematian, atau kepunahan akibat penuaan dan kematian. Disana tidak ada penderitaan, tidak ada awal, tidak ada akhir, tidak ada jalan, disana tidak ada pengetahuan yang lebih tinggi, tidak ada pencapaian, dan tidak ada tanpa-pencapaian.

oleh karenanya oh sariputra, atas dasar alasan dari ketiadaan tanpa-pencapaiannya, sang boddhisatwa, telah beristirahat pada prajnaparamitha( kesadaran tertinggi), berdiam tenang dengan kebebasan mental yang sempurna. Dengan tanpa memiliki kesukaran mental, maka ia tidak merasa takut, telah melewati berbagai pertentangan, mencapai nirvana yang tak-tercapai

agak rumit memang untuk mengerti sutra ini namun inti dari sutra ini adalah penampakan jasmani, segala yang terlihat terasa, terdengar, dan teraba serta terjangkau oleh indra itu merupakan kekosongan belaka

konsep ini mirip dengan konsep dalam agama islam

kullu min ardi fanni

setiap yang ada di bumi (termasuk manusia, segala bentuk jasmaniyah, beserta elemen-elemennya) adalah fana (tidak abadi, tidak nyata, kekosongan) semata

selanjutnya sutra itu berkata maka olehkarenanya setiap darma itu tanpa ada bentuk jasmani, tiada rasa, tiada melihat, dan lainnya hingga mencapai tiada ada ketuaan, tiada ada kematian atau dengan kata lain mencapai alam kebebasan mental dari jeratan bentuk jasmani atau memasuki alam nirvana sehingga padanya tiada rasa takut, tiada rasa sedih, dan mencapai kesadaran tertinggi.

demikianlah manusia jika kita dapat melepaskan diri dari segala hal yang sifatnya bentuk jasmani semata dan melihat jauh lebih dalam ke alam tanpa ketiadaan maka kita akan menemukan nirvana (hikmah, dan esensi). dan demikian kita tak akan pernah lagi merasa takut, gundah, ataupun sedih.

Puas
suatu malam aku membaca sebuah kalimat bijak,
which is more important, satisfying thousands of desire or conquering just one.
segala keinginan, segala nafsu, segala perasaan ingin, ribuan daripadanya, apakah dapat terpuaskan dengan memenuhinya?
Bukankah demikian sifat nafsu, semakin ia dipenuhi, semakin ia meminta lebih. sehingga memuaskan ribuan keinginan hanya akan menimbulkan ribuan keinginan yang lain.
namun menundukkan satu dorongan nafsu saja apakah itu dapat dilakukan?
Dengan hanya menundukkan sebuah gejolak keinginan, menundukkan satu, hanya satu saja, itu akan menundukan ribuan dan puluhan ribu keinginan lainnya yang mengikuti dibalik sebuah keinginan.

Surat Cinta Untuknya
Dear my love,
Kutulis surat ini sebagai ungkapan rasa rinduku padamu
Dahulu setiap hari kita bercerita
Bercerita tentang sukaku, tentang lelahku, tentang gembiraku, dan keluh kesahku
Dahulu kita begitu dekat dan begitu erat
Tiada hari tanpa aku menyebut namamu berpuluh puluh kali dalam bangun dan tidurku
Sejak embun pagi menyapa hingga purnama berpendar hanya kau yang ada dalam kepalaku

Kini kurasa kau menjauh,
Membuat aku merasa gundah dan gelap
Membuatku terpikat akan cinta semu yang tak tentu arah
Namun aku tahu ini salahku
Aku yang meninggalkanmu
Aku yang melupakanmu
Aku yang tak mengirimimu kabar
Aku yang tak menceritakan keseharianku padamu

Aku kehilanganmu kasih
Aku rindu padamu
Aku rindu cinta murnimu
Aku rindu senyummu dalam setiap mimpiku

Aku tau kau selalu mengetahui segalanya tentangku
Bahkan rahasia-rahasia terdalam yang aku simpan rapat, kau ketahui semuanya
Namun kau tutupi setiap keburukanku dengan cintamu
kau segarkan aku yang telah jatuh dengan mata air cintamu

Wahai kasihku
kembalilah
buatlah hatiku kembali terpaut padamu
hingga kelopak ini tak lagi mampu mengepak
dan lengan ini tak lagi mampu bergandengan
serta tungkai ini tak lagi mampu menapaki sisi bumi
namun sertailah aku dalam segala bentukku
cintailah aku dalam segala pintaku
segarkanlah aku dalam setiap letihku
karna ku tahu hanya kau yang mampu

Demi cintamu padaku
buatlah aku kembali cinta padamu

Life
Manusia dalam perjalanan hidupnya selalu bertanya apaitu kehidupan dan untuk apa kita hidup.
Beberapa jalan dicoba ditempuh. Beberapa mendapatkan penerangan, namun beberapa yang lain justru terperosok ke dalam kekelaman.Mereka yang mau belajar dan mengikuti mereka yang berjalan dalam terang kemudian semakin membukakan jalan bagi kaum di belakang mereka. Namun sedemikian bertambah mereka yang terang bertambah pula mereka yang kelam.

Namun kita juga harus sadar ada pula mereka yang seolah terang namun kelam dan seolah kelam namun terang. Maka bagaimana sebenarnya kunci pembeda itu, bagaimana kita menentukan demikianlah terang dan demikianlah gelap.

Sebuah konsep yang harus selalu diterapkan adalah bahwa kehidupan adalah keseimbangan, demikianlah semua ada dalam sebuah neraca, maka terang adalah keseimbangan dan neraca, sementara kelam adalah kerancuan, ketimpangan, dan ketidakjelasan. demikianlah kehidupan, dan demikianlah konsepnya
matahari
Dan sebagaimana matahari ia bersinar terdiam di atas singgasananya
kukuh tegap membiarkan apa yang ada di sekitarnya berkeliling
maka demikian pula mereka yang tegap berdiri
mantap tertancap pada kedudukan mereka yang pasti
tak bergeming akan apa yang ada dan berputar berubah di sekeliling mereka

Cinta
jika kuditanya
apa itu cinta
maka aku hanya dapat menjawab cinta adalah cinta

namun jika kuditanya
bagaimanakah cinta itu
maka aku kan menjawab

demikianlah cinta mensifatkan keberadaannya
menginginkan yang terbaik bagi setiap yang dicintainya

demikianlah induk kuda tak menginjak anaknya
demikian pula bunda manusia mengajar putranya
dan seharusnya demikia pulalah sifat cinta secara universal

kebaikan tak berujung bagi mereka yang dicintai

dan lagi jika kuditanya
bagaimana cinta itu dapat bertahan
maka aku hanya bisa menjawab
bagikanlah cinta itu sesuai tempatnya

bagikanlah dan ia semakin besar
ia tak akan pernah habis
seolah olah setiap sel syaraf dalam otak
semakin ia digunakan
semakin ia berkembang dan bercabang-cabang
membentuk sebuah kesatuan jaring syaraf
tak pernah terselisihkan satu dengan lainnya
demikianlah cinta
semakin dalam semakin sulit dicerna
namun semakin dicerna semakin teranglah siapa ia

hati dan hari
dan demikianlah bumi diputar
sebagaimana hati manusia diputar
setiap hari
satu putaran berlalu

dan setiap putaran itu habis
maka ia kembali baru
melanjutkan putaran hari yang telah lalu

Demikianlah hati dan demikianlah hari
berputar kembali
berputar
seolah-olah selalu sama

namun apa yang ada selalu berbeda
tiada hari yang sama dan tiada putaran yang sama pula
dan demikian pula hati
berbeda dan berbeda

Selamat jalan nenek
Selamat jalan nenek
Ketika kerut itu kembali terisi
Ketika senyum itu kembali
Ketika lelah itu menghilang
Ketika itulah kau berpulang

Nenek, sakitmu kini tlah hilang
Ujianmu talh berlalu
pedihmu tlah sembuh
Ke hadirat pangkuan ilahi kau kutitipkan

Berat sungguh aku melepasmu nenekku yang cantik
engkau monumen gambaran cinta seorang istri
engkau prasasti kasih seorang ibu
dan engkau arca pengharapan penuh sayang seorang nenek

Kuingat kau rapikan keliman jas putihku saat pertama kali kubertugas
tersungging senyuman rasa bangga darimu kau memiliki cucu seorang calon dokter
Tapi sesungguhnya rasa bangga itu harusnya adalah milikku
mendapatkan cinta kasihmu wahai nenekku

Masih kuingat kau meminta film Korea
temanya harus drama percintaan dengan akhiran bahagia
demikianlah kau selalu menginginkan kebahagiaan di setiap cerita
dan kau kembali ke hadirat ilahi dengan rasa bahagia pula

Masih kuingat setiap kali kau meminta aku memijat kakimu
Dari sejak kaki itu masih kencang sampai ketika maut hampir menjemputmu
kaki itu penuh cekungan saat kupijat
terkadang aku merasa terlalu lelah memijatmu
namun jika kutahu kau akan pergi secepat ini
akan kupijat kakimu hingga kau tertidur setiap hari

Masih kuingat saat kau meminta aku mengukur tekanan darahmu
terkadang aku terlalu lelah sehabis bekerja
Namun jika kutahu kau berpulang secepat ini
maka aku akan selalu melakukannya di kala pagi sore dan malam hari

Saat terakhir kulihat kau bernafas wahai nenekku
kau meminta aku memijat kakimu
kupijat kaki itu
saat itu juga kau meminta aku mengukur tekanan darahmu
namun aku tak membawa spigmo dan stetoskopku
kau berkata, "mana stetoskopnya Dhik? Nenek pingin di tensi"
Aku berkata, aku tak membawanya

Aku berharap masih ada saat aku dapat mengukur tekanan darahmu
Namun darah dalam tubuhmu kini tak lagi mengalir

Nenek, masih banyak yang ingin kutunjukkan padamu
aku ingin kau melihat cucumu menjadi manusia yang berguna
manusia yang dapat memberi ketenangan
hingga orang-orang dengan keadaan yang sama sepertimu dapat beristirahat
dan tersenyum hingga akhir

Namun Nenek, aku akan simpan segala harapanmu itu
kembalilah kepada Tuhan pemilik segala jagat

Ya Ayyuhan nafsum muthmainah ir ji i illaa robbiki rodiyatam mardiyyah
fadkhulli fii ibadiii wadkhulliii jannaatiii

Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan perasaan rido dan puas. maka masuklah kamu ke dalam golongan hamba-hambaku, dan masukilah surgaku, amiin ya Allah ya Robbal alamin.

Sesungguhnya aku mengakui bahwa kami semua adalah milik engkau dan hanya kepada engkaulah kami kembali, maka terimalah nenekku di sisimu dan kutitipkan ia sementara aku tak dapat lagi menjaganya.

amiin amiin ya Allah ya Robbal Alamiin
Guru..
Engkau tlah mengajari aku sejak dulu
Tanpa menyerah, engkau terus memberiku ilmu
Engkau mengajari aku berbagai hal Guru..
Engkau slalu menasehati kami jika ada hal yang salah
Nasihatmu adalah tanda kasih yang santun engkau tuturkan
Sabar adalah hiasan dalam setiap langkahmu

Guru....
Doa kuhaturkan untukmu
Sebagai tanda terima kasihku padamu
Semoga engkau selamat didunia dan akhira.
Amiin